Menyambung tali silaturrahim adalah perbuatan yang sangat utama dan dapat meningkatkan
amal sholeh kita serta menambah ketakwaan kita kepada Allah swt. Orang yang tidak
menyambung tali silaturrahim terasa dunia akan sempit, merasa tidak membutuhkan
orang lain. Padahal, manusia adalah makhluk social yang senantiasa berinteraksi
kepada manusia lainnya, tidak bisa hidup tanpa bantuan orang lain. Untuk
mendapatkan kebutuhan hidup kita membutuhkan bantuan dan andil dari orang lain,
seperti ketika kita bekerja untuk mendapatkan harta, harta yang kita peroleh
itu ada hak orang lain, karena untuk mendapatkannya kita mendapat bantuan dari
orang lain.
Meyambung tali silaturrahim
adalah perbuatan yang sangat mulia, bisa menyatukan kembali persaudaraan
seseorang terhadap orang yang lain dan salah satu amal soleh yang dapat
menyebabkan seseorang masuk ke dalam syurga.
Bahkan, di salah satu hadits disebutkan keutamaan menyambung tali silaturrahim, yaitu:
- Bertambah Rezekinya
- Bertambah usianya
- Mendapatkan pertolongan dari Allah swt
- Kesehatannya terjaga
- Dikenang baik setelah meninggal
- Mendapatkan keturunan yang sholih
- Tumbuhnya perasaan senang, tenteram dan bahagia
- Penyebab masuk kedalam Sorga
Diriwayatkan oleh Anas ra,
berkata bahwa Rasulullah saw bersabda:
وَ عَنْ أ نَسٍ ر ضِيَ اللُه عَنْهُ أ نْ ر سُو لَ ا
للُه ص قَا لَ مَن أ حَبَّ أ ن يُبْسَطَ لَهُ في رَ زَ قِه وَ يُنسَأ لَهُ فِي أثَرِهِ
فَليَصِلْ رَ حِمَهُ
“ barangsiapa yang suka
rezekinya ditambah dan usianya diperpanjang, maka hendaklah menyambung silaturahmi.’
(Muttafq’alaih)
Rasulullah saw memerintahkan
kita untuk senantiasa bersilaturrahim, berbuat baik, saling mengunjungi agar
terwujudnya rasa perasaudaraan diantara sesama umat manusia serta dapat menghapus
rasa permusuhan bagi orang yang bertikai dan memperbaiki hubungan persaudaraan
yang sudah lama tidak disambung.
Allah swt berfirman : (QS Ar
Ra’d:21)
t
“Dan orang-orang yang menghubungkan
apa-apa yang Allah perintahkan supaya dihubungkan[771], dan mereka takut kepada
Tuhannya dan takut kepada hisab yang buruk”.
[771] yaitu mengadakan hubungan silaturahim dan
tali persaudaraan.
Hubungan di dalam keluarga tidak selamanya berjalan harmonis. Bisa saja terjadi percekcokkan yang disebabkan oleh perbedaan-perbedaan
pandangan sehinga menyebabkan putusnya hubungan kekeluargaan. Contohnya antara orangtua dengan anaknya, antara mertua
dengan menantunya, hanya dengan persoalan persoalan sepele menyebabkan
terjadinya perselisihan. Pembagian harta warisan yang tidak sesuai syariat bisa
menjadi penyebab terjadinya perselisihan di dalam keluarga. Bisa juga dengan
sesama kerabatnya, yang dahulu akrab berteman bisa menjadi musuh, itulah
kondisi dimana seseorang tidak memahami agama secara kaffah.
Allah swt berfirman didalam Hadits Qudsi;
"Maka apakah kiranya jika kamu berkuasa maka kamu akan membuat kerusakan di muka bumi dan memutuskan hubungan kekeluargaan? mereka itulah orang-orang yang dilaknati Allah dan ditulikan telinga mereka dan dibutakan mata mereka".
Oleh karena itu memutuskan hubungan kekeluargaan sangat dilarang oleh Allah swt, Apabila hal itu
sudah terlanjur terjadi maka Rasulullah mengajarkan kepada kita semua untuk
membangun kembali hubungan kekeluargaan, mempererat kembali hubungan kekerabatan
melalui silaturrahim.
Di dalam hadits diriwayatkan oleh Abdullah bin amru bin ash ra. Berkata bahwa Nabi saw bersabda,”Orang yang menyambung silaturahmi bukanlah orang yang membalas kebaikan sanak kerabat, akan tetapi orang yang menyambung silaturahmi adalah orang yang kerabatnya memutuskan hubungan, dia menyambung mereka.” (HR Bukhori).
Demikianlah beberapa keutaman silaturrahim dan ancaman bagi yang memutuskan hubungan kekeluargaan. Semoga kita terhindar dari hal tersebut dan selalu menyambung tali silaturrahim agar selamat di dunia dan di akhirat.
Sumber: Syarah dan Terjemah Riyadush Shalihin (Imam Nawawi)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar