Senin, 03 Juni 2013

Keutamaan Silaturrahim

Menyambung tali silaturrahim adalah perbuatan yang sangat utama dan dapat meningkatkan amal sholeh kita serta menambah ketakwaan kita kepada Allah swt. Orang yang tidak menyambung tali silaturrahim terasa dunia akan sempit, merasa tidak membutuhkan orang lain. Padahal, manusia adalah makhluk social yang senantiasa berinteraksi kepada manusia lainnya, tidak bisa hidup tanpa bantuan orang lain. Untuk mendapatkan kebutuhan hidup kita membutuhkan bantuan dan andil dari orang lain, seperti ketika kita bekerja untuk mendapatkan harta, harta yang kita peroleh itu ada hak orang lain, karena untuk mendapatkannya kita mendapat bantuan dari orang lain.
Meyambung tali silaturrahim adalah perbuatan yang sangat mulia, bisa menyatukan kembali persaudaraan seseorang terhadap orang yang lain dan salah satu amal soleh yang dapat menyebabkan seseorang masuk ke dalam syurga. 
Bahkan, di salah satu hadits disebutkan keutamaan menyambung tali silaturrahim, yaitu: 
  1. Bertambah Rezekinya
  2. Bertambah usianya
  3. Mendapatkan pertolongan dari Allah swt
  4. Kesehatannya terjaga
  5. Dikenang baik setelah meninggal
  6. Mendapatkan keturunan yang sholih
  7. Tumbuhnya perasaan senang, tenteram dan bahagia
  8. Penyebab masuk kedalam Sorga
Diriwayatkan oleh Anas ra, berkata bahwa Rasulullah saw bersabda:
وَ عَنْ أ نَسٍ ر ضِيَ اللُه عَنْهُ أ نْ ر سُو لَ ا للُه ص قَا لَ مَن أ حَبَّ أ ن يُبْسَطَ لَهُ في رَ زَ قِه وَ يُنسَأ لَهُ فِي أثَرِهِ فَليَصِلْ رَ حِمَهُ
 “ barangsiapa yang suka rezekinya ditambah dan usianya diperpanjang, maka hendaklah menyambung silaturahmi.’ (Muttafq’alaih)      

Rasulullah saw memerintahkan kita untuk senantiasa bersilaturrahim, berbuat baik, saling mengunjungi agar terwujudnya rasa perasaudaraan diantara sesama umat manusia serta dapat menghapus rasa permusuhan bagi orang yang bertikai dan memperbaiki hubungan persaudaraan yang sudah lama tidak disambung.
Allah swt berfirman : (QS Ar Ra’d:21)
t
“Dan orang-orang yang menghubungkan apa-apa yang Allah perintahkan supaya dihubungkan[771], dan mereka takut kepada Tuhannya dan takut kepada hisab yang buruk”.
[771]  yaitu mengadakan hubungan silaturahim dan tali persaudaraan.

Hubungan di dalam keluarga tidak selamanya berjalan harmonis. Bisa saja terjadi percekcokkan yang disebabkan oleh perbedaan-perbedaan pandangan sehinga menyebabkan putusnya hubungan kekeluargaan.  Contohnya  antara orangtua dengan anaknya, antara mertua dengan menantunya, hanya dengan persoalan persoalan sepele menyebabkan terjadinya perselisihan. Pembagian harta warisan yang tidak sesuai syariat bisa menjadi penyebab terjadinya perselisihan di dalam keluarga. Bisa juga dengan sesama kerabatnya, yang dahulu akrab berteman bisa menjadi musuh, itulah kondisi dimana seseorang tidak memahami agama secara kaffah. 

Allah swt berfirman didalam Hadits Qudsi; 
"Maka apakah kiranya jika kamu berkuasa maka kamu akan membuat kerusakan di muka bumi dan memutuskan hubungan kekeluargaan? mereka itulah orang-orang yang dilaknati Allah dan ditulikan telinga mereka dan dibutakan mata mereka"

Oleh karena itu memutuskan hubungan kekeluargaan sangat dilarang oleh Allah swt, Apabila hal itu sudah terlanjur terjadi maka Rasulullah mengajarkan kepada kita semua untuk membangun kembali hubungan kekeluargaan, mempererat kembali hubungan kekerabatan melalui silaturrahim.


Di dalam hadits diriwayatkan oleh Abdullah bin amru bin ash ra. Berkata bahwa Nabi saw bersabda,”Orang yang menyambung silaturahmi bukanlah orang yang membalas kebaikan sanak kerabat, akan tetapi orang yang menyambung silaturahmi adalah orang yang kerabatnya memutuskan hubungan, dia menyambung mereka.” (HR Bukhori).

Demikianlah beberapa keutaman silaturrahim dan ancaman bagi yang memutuskan hubungan kekeluargaan. Semoga kita terhindar dari hal tersebut dan selalu menyambung tali silaturrahim agar selamat di dunia dan di akhirat.

Sumber:  Syarah dan Terjemah Riyadush Shalihin (Imam Nawawi) 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar