Minggu, 11 Agustus 2013

Bentuk-bentuk durhaka kepada orangtua

Kehidupan masyarakat metropolitan yang serba praktis, instan dan dipenuhi dengan materialism dan juga gaya hidup yang hedonism membuat seseorang tidak lagi peduli terhadap lingkungan sekitarnya dan juga lingkungan kerluarganya sehingga mempengaruhi pola pikir mereka, akhlak mereka mulai mengalami perubahan yang dahulu menghormati orangtua adalah sesuatu yang sangat penting dan biasa dilakukan oleh masyarakat sekarang ini menjadi suatu barang yang sangat langka. Ketika seorang anak sudah beranjak dewasa dan memiliki kehidupan sendiri beserta keluarganya lalu kehidupan mereka semakin membaik dari sisi ekonomi disitulah banyak ujian yang datang, banyak orang yang gagal dalam ujian tersebut yaitu mereka tidak lagi menghormati orangtua mereka yang sejak kecil telah mengasuh dan mendidik mereka, sehingga mereka terperosok kedalam kedurhakaan kepada orangtua mereka naudzu billah minzalik. Mereka tidak lagi menghormati orangtua dan menganggap rendah dan hina orangtua padahal Allah swt telah mengingatkan kepada manusia di dalam Al Qur’an.    
Allah swt berfirman,
ö@ygsù óOçFøŠ|¡tã bÎ) ÷LäêøŠ©9uqs? br& (#rßÅ¡øÿè? Îû ÇÚöF{$# (#þqãèÏeÜs)è?ur öNä3tB$ymör& ÇËËÈ y7Í´¯»s9'ré& tûïÏ%©!$# ãNßgoYyès9 ª!$# ö/àS£J|¹r'sù #yJôãr&ur öNèdt»|Áö/r& ÇËÌÈ
“Maka apakah kiranya jika kamu berkuasa kamu akan membuat kerusakan di muka bumi dan memutuskan hubungan kekeluargaan?”Mereka Itulah orang-orang yang dila'nati Allah dan ditulikan telinga dan dibutakan penglihatan mereka”. (QS Muhammad : 22-23)
Allah swt akan melaknat orang yang berbuat durhaka kepada kedua orangtuanya, yaitu yang telah memutuskan hubungan kekeluargaan, biasanya terjadi ketika seorang anak sudah mampu mencari uang sendiri dan merasa paling berkuasa lalu orangtua yang sudah tua renta tidak bisa berbuat apa apa lagi. Dan di dalam hadits diriwayatkan oleh Abu Bakrah, Nufai bin Harits ra., berkata bahwa Rasulullah saw. Bersabda,”maukah kalian aku beritahu tentang dosa yang paling besar?” (Rasulullah saw menanyakannya 3 kali). kami menjawab,”Mau.”Rasulullah saw bersabda,”Menyekutukan Allah swt dan durhaka kepada kedua orangtua.” Nabi yang saat itu bersandar kemudian duduk tegak dan bersabda, ”Juga ucapan bohong dan kesaksian palsu.” Rasulullah saw mengulangi ucapan tersebut terus-menerus hingga kami berkata, ”Andai saja beliau berhenti.(Muttafaq ‘alaih)
Dari penjelasan hadits tersebut bahwa dosa yang paling besar setelah syirik adalah durhaka kepada kedua orangtua. Didalam riwayat lain disebutkan bahwa dosa-dosa besar adalah menyekutukan Allah swt, durhaka kepada orang tua, membunuh, dan sumpah palsu. Berbuat durhaka kepada kedua orangtua juga menyebabkan seorang anak terhalang masuk syurga, sebagaimana Nabi Shallallahu alahi wasallam, bersabda: Dari Abu Darda, bahwasanya Nabi Shallallahu alaihi wasallam, bersabda “tidak akan masuk syurga anak yang durhaka kepada orangtua, peminum khamar, dan yang mendustkan Qadar”.
Adapun bentuk-bentuk durhaka kepada orangtua adalah sebagai berikut:
1.       Melakukan perbuatan yang menyakiti fisik maupun psikis orangtua, seperti menganiaya orangtua.
2.       Berkata kasar kepada kedua orangtua sehingga mereka sakit hati, dan merasa sedih.
3.       Berkata “Ah” kepada kedua orangtua, atau perkataan “cis’atau perkataan lain yang dapat menyinggung perasaannya, sehingga Allah swt melaknat seorang anak yang berkata “Ah”kepada kedua orangtua nya (QS Al Isra : 23-24)
4.       Bermuka masam ketika disuruh orangtua.
5.       Bakhil (pelit) terhadap orangtua, ketika orangtua sedang membutuhkan bantuan kepada kita, kita enggan memberikan sebagian harta kita kepadanya, padahal Rasulullah saw bersabda bahwa ketika ada seorang laki-laki yang berkata ‘ Ayahku ingin mengambil hartaku’, maka Rasulullah saw bersabda kamu dan hartamu milik ayahmu. (HR Ahmad).
6.       Menyuruh kedua orangtua, seperti; menyapu, mengepel, mencuci bajunya, menyiapkan makanan apalagi jika kedua orangtuanya sudah tua renta. Tidaklah mengapa apabila dilakukan dengan kemauannya sendiri.
7.       Tidak mau mengakui orangtuanya, karena beberapa sebab, seperti, orangtua yang sudah pikun, bertubuh cacat, jelek, dll.
8.       Berdebat kepada orangtua, dengan cara yang tidak baik, tidak santun, cenderung mendikte kedua orangtuanya.
9.       Mencemarkan nama baik kedua orangtua, menjelek-jelekan kedua orangtuanya sehingga orang lain mengetahui kejelekan kedua orangtua kita.
10.    Mendahulukan taat kepada istri baru orangtua, bahkan ada orang yang mengusir orantua nya demi memenuhi perintah istrinya, Na’udzubillah minzalik.

Demikianlah beberapa bentuk durhaka kepada orangtua dan masih banyak lagi bentuk-bentuk durhaka yang lain, semoga kita dapat mengambil pelajaran oleh karena itu jagalah sikap kita dan ucapan kita baik yang disengaja maupun yang tidak disengaja dan jangan sampai kita sebagai seorang anak terjerumus masuk kedalam neraka hanya karena kita memandang hina dan rendah orangtua kita yang yang sudah tua renta, pikun, tuli (sekalipun mereka malas beribadah) mereka tetaplah orangtua kita yang wajib diperlakukan dengan baik dan penuh dengan kasih sayang.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar