Kehidupan masyarakat metropolitan
yang serba praktis, instan dan dipenuhi dengan materialism dan juga gaya hidup
yang hedonism membuat seseorang tidak lagi peduli terhadap lingkungan
sekitarnya dan juga lingkungan kerluarganya sehingga mempengaruhi pola pikir
mereka, akhlak mereka mulai mengalami perubahan yang dahulu menghormati orangtua
adalah sesuatu yang sangat penting dan biasa dilakukan oleh masyarakat sekarang
ini menjadi suatu barang yang sangat langka. Ketika seorang anak sudah beranjak
dewasa dan memiliki kehidupan sendiri beserta keluarganya lalu kehidupan mereka
semakin membaik dari sisi ekonomi disitulah banyak ujian yang datang, banyak
orang yang gagal dalam ujian tersebut yaitu mereka tidak lagi menghormati
orangtua mereka yang sejak kecil telah mengasuh dan mendidik mereka, sehingga
mereka terperosok kedalam kedurhakaan kepada orangtua mereka naudzu billah
minzalik. Mereka tidak lagi menghormati orangtua dan menganggap rendah dan hina
orangtua padahal Allah swt telah mengingatkan kepada manusia di dalam Al Qur’an.
Allah swt
berfirman,
ö@ygsù óOçFø|¡tã bÎ) ÷Läêø©9uqs? br& (#rßÅ¡øÿè? Îû ÇÚöF{$# (#þqãèÏeÜs)è?ur öNä3tB$ymör& ÇËËÈ y7Í´¯»s9'ré& tûïÏ%©!$# ãNßgoYyès9 ª!$# ö/àS£J|¹r'sù #yJôãr&ur öNèdt»|Áö/r& ÇËÌÈ
“Maka apakah kiranya jika kamu berkuasa kamu akan membuat
kerusakan di muka bumi dan memutuskan hubungan kekeluargaan?”Mereka Itulah
orang-orang yang dila'nati Allah dan ditulikan telinga dan dibutakan
penglihatan mereka”. (QS Muhammad : 22-23)
Allah swt akan
melaknat orang yang berbuat durhaka kepada kedua orangtuanya, yaitu yang telah
memutuskan hubungan kekeluargaan, biasanya terjadi ketika seorang anak sudah
mampu mencari uang sendiri dan merasa paling berkuasa lalu orangtua yang sudah
tua renta tidak bisa berbuat apa apa lagi. Dan di dalam hadits diriwayatkan
oleh Abu Bakrah, Nufai bin Harits ra., berkata bahwa Rasulullah saw.
Bersabda,”maukah kalian aku beritahu tentang dosa yang paling besar?”
(Rasulullah saw menanyakannya 3 kali). kami menjawab,”Mau.”Rasulullah saw
bersabda,”Menyekutukan Allah swt dan durhaka kepada kedua orangtua.” Nabi yang
saat itu bersandar kemudian duduk tegak dan bersabda, ”Juga ucapan bohong dan
kesaksian palsu.” Rasulullah saw mengulangi ucapan tersebut terus-menerus
hingga kami berkata, ”Andai saja beliau berhenti.”(Muttafaq ‘alaih)
Dari penjelasan
hadits tersebut bahwa dosa yang paling besar setelah syirik adalah durhaka
kepada kedua orangtua. Didalam riwayat lain disebutkan bahwa dosa-dosa besar
adalah menyekutukan Allah swt, durhaka kepada orang tua, membunuh, dan sumpah
palsu. Berbuat durhaka kepada kedua orangtua juga menyebabkan seorang anak
terhalang masuk syurga, sebagaimana Nabi Shallallahu alahi wasallam, bersabda: Dari
Abu Darda, bahwasanya Nabi Shallallahu alaihi wasallam, bersabda “tidak akan
masuk syurga anak yang durhaka kepada orangtua, peminum khamar, dan yang
mendustkan Qadar”.
Adapun bentuk-bentuk
durhaka kepada orangtua adalah sebagai berikut:
1.
Melakukan perbuatan yang menyakiti fisik maupun psikis orangtua,
seperti menganiaya orangtua.
2.
Berkata kasar kepada kedua orangtua sehingga mereka sakit hati,
dan merasa sedih.
3.
Berkata “Ah” kepada kedua orangtua, atau perkataan “cis’atau
perkataan lain yang dapat menyinggung perasaannya, sehingga Allah swt melaknat
seorang anak yang berkata “Ah”kepada kedua orangtua nya (QS Al Isra : 23-24)
4.
Bermuka masam ketika disuruh orangtua.
5.
Bakhil (pelit) terhadap orangtua, ketika orangtua sedang
membutuhkan bantuan kepada kita, kita enggan memberikan sebagian harta kita
kepadanya, padahal Rasulullah saw bersabda bahwa ketika ada
seorang laki-laki yang berkata ‘ Ayahku ingin mengambil hartaku’, maka
Rasulullah saw bersabda kamu dan hartamu milik ayahmu. (HR Ahmad).
6.
Menyuruh kedua orangtua, seperti; menyapu, mengepel, mencuci bajunya,
menyiapkan makanan apalagi jika kedua orangtuanya sudah tua renta. Tidaklah
mengapa apabila dilakukan dengan kemauannya sendiri.
7.
Tidak mau mengakui orangtuanya, karena beberapa sebab, seperti,
orangtua yang sudah pikun, bertubuh cacat, jelek, dll.
8.
Berdebat kepada orangtua, dengan cara yang tidak baik, tidak
santun, cenderung mendikte kedua orangtuanya.
9.
Mencemarkan nama baik kedua orangtua, menjelek-jelekan kedua
orangtuanya sehingga orang lain mengetahui kejelekan kedua orangtua kita.
10.
Mendahulukan taat kepada istri baru orangtua, bahkan ada orang
yang mengusir orantua nya demi memenuhi perintah istrinya, Na’udzubillah
minzalik.
Demikianlah beberapa bentuk durhaka
kepada orangtua dan masih banyak lagi bentuk-bentuk durhaka yang lain, semoga
kita dapat mengambil pelajaran oleh karena itu jagalah sikap kita dan ucapan
kita baik yang disengaja maupun yang tidak disengaja dan jangan sampai kita
sebagai seorang anak terjerumus masuk kedalam neraka hanya karena kita
memandang hina dan rendah orangtua kita yang yang sudah tua renta, pikun, tuli
(sekalipun mereka malas beribadah) mereka tetaplah orangtua kita yang wajib
diperlakukan dengan baik dan penuh dengan kasih sayang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar